ETIKA PROFESI PESEPAKBOLA
MATERI
Etika berasal dari bahasa Yunani kuno
yaitu “Ethikos” yang berati timbul dari kebiasaan, adalah cabang utama dari
filsafat yang mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai
standar dan penilaian moral. Etika mencakup analisis dan penerapan konsep
seperti benar, salah, baik, buruk dan tanggung jawab.
Berikut ini merupakan dua sifat etika,
yaitu :
·
Non-empiris Filsafat digolongkan sebagai ilmu
non empiris. Ilmu empiris adalah ilmu yang didasarkan pada fakta atau yang kongkret.
Namun filsafat tidaklah demikian, filsafat berusaha melampaui yang kongkret
dengan seolah-olah menanyakan apa di balik gejala-gejala kongkret. Demikian
pula dengan etika. Etika tidak hanya berhenti pada apa yang kongkret yang
secara faktual dilakukan, tetapi bertanya tentang apa yang seharusnya dilakukan
atau tidak boleh dilakukan.
·
Praktis Cabang-cabang filsafat berbicara
mengenai sesuatu “yang ada”. Misalnya filsafat hukum mempelajari apa itu hukum.
Akan tetapi etika tidak terbatas pada itu, melainkan bertanya tentang “apa yang
harus dilakukan”. Dengan demikian etika sebagai cabang filsafat bersifat
praktis karena langsung berhubungan dengan apa yang boleh dan tidak boleh
dilakukan manusia. Tetapi ingat bahwa etika bukan praktis dalam arti menyajikan
resep-resep siap pakai. Etika tidak bersifat teknis melainkan reflektif.
Maksudnya etika hanya menganalisis tema-tema pokok seperti hati nurani,
kebebasan, hak dan kewajiban, dan sebagainya, sambil melihat teori-teori etika
masa lalu untuk menyelidiki kekuatan dan kelemahannya. Diharapakan kita mampu
menyusun sendiri argumentasi yang tahan uji.
·
Perbedaan antara Etika dengan Etiket yaitu,
Etika menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari
perbuatan itu sendiri. Contohnya : Dilarang mengambil barang milik orang lain
tanpa izin karena mengambil barang milik orang lain tanpa izin sama artinya
dengan mencuri. “Jangan mencuri” merupakan suatu norma etika. Di sini tidak
dipersoalkan apakah pencuri tersebut mencuri dengan tangan kanan atau tangan
kiri. Sedangkan Etiket hanya berlaku dalam situasi dimana kita tidak seorang
diri (ada orang lain di sekitar kita). Bila tidak ada orang lain di sekitar
kita atau tidak ada saksi mata, maka etiket tidak berlaku. Contohnya : Saya
sedang makan bersama bersama teman sambil meletakkan kaki saya di atas meja
makan, maka saya dianggap melanggat etiket. Tetapi kalau saya sedang makan
sendirian (tidak ada orang lain), maka saya tidak melanggar etiket jika saya
makan dengan cara demikian.
Pengertian Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang
melaksanakan tugasnya memerlukan atau menuntut keahlian (expertise),
menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian yang
diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk itu dengan
kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan. Seseorang yang menekuni suatu
profesi tertentu disebut professional, sedangkan professional sendiri mempunyai
makna yang mengacu kepada sebutan orang yang menyandang suatu profesi dan
sebutan tentang penampilan seseorang dalam mewujudkan unjuk kerja sesuai dengn
profesinya.
Berikut ini merupakan ciri-ciri dari
profesi, yaitu :
·
Keterampilan yang berdasar pada pengetahuan
teoretis
Seorang
professional harus memiliki pengetahuan teoretis dan keterampilan mengenai bidang teknik yang
ditekuni dan bisa diterapkan dalam pelaksanaanya atau prakteknya dalam
kehidupan sehari-hari.
·
Asosiasi Profesional
Merupakan
suatu badan organisasi yang biasanya diorganisasikan oleh anggota profesi yang
bertujuan untuk meningkatkan status para anggotanya.
·
Pendidikan yang Ekstensi
Profesi
yang prestisius biasanya memerlukan pendidikan yang lama dalam jenjang
pendidikan tinggi. Seorang professional dalam bidang teknik mempunyai latar
belakang pendidikan yang tinggi baik itu dalam suatu pendidikan formal ataupun
non formal.
·
Ujian Kompetisi
Sebelum
memasuki organisasi profesional, biasanya ada persyaratan untuk lulus dari
suatu tes yang menguji terutama pengetahuan teoretis.
·
Pelatihan institutional
Selain
ujian, juga biasanya dipersyaratkan untuk mengikuti pelatihan istitusional
dimana calon profesional mendapatkan pengalaman praktis sebelum menjadi anggota
penuh organisasi. Peningkatan keterampilan melalui pengembangan profesional
juga dipersyaratkan.
·
Lisensi
Profesi
menetapkan syarat pendaftaran dan proses sertifikasi sehingga hanya mereka yang
memiliki lisensi bisa dianggap bisa dipercaya.
·
Otonomi kerja
Profesional
cenderung mengendalikan kerja dan pengetahuan teoretis mereka agar terhindar
adanya intervensi dari luar.
·
Kode etik
Organisasi
profesi biasanya memiliki kode etik bagi para anggotanya dan prosedur
pendisiplinan bagi mereka yang melanggar aturan.
·
Mengatur diri
Organisasi
profesi harus bisa mengatur organisasinya sendiri tanpa campur tangan
pemerintah. Profesional diatur oleh mereka yang lebih senior, praktisi yang
dihormati, atau mereka yang berkualifikasi paling tinggi.
·
Layanan publik dan altruism
Diperolehnya
penghasilan dari kerja profesinya dapat dipertahankan selama berkaitan dengan
kebutuhan publik, seperti layanan dokter berkontribusi terhadap kesehatan
masyarakat.
·
Status dan imbalan yang tinggi
Profesi
yang paling sukses akan meraih status yang tinggi, prestise, dan imbalan yang
layak bagi para anggotanya. Hal tersebut bisa dianggap sebagai pengakuan
terhadap layanan yang mereka berikan bagi masyarakat.
Pengertian
Etika Profesi
·
Etika profesi menurut keiser dalam (
Suhrawardi Lubis, 1994:6-7 ) adalah sikap hidup berupa keadilan untuk
memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat dengan penuh ketertiban
dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap masyarakat.
·
Kode etik profesi adalah system norma, nilai
dan aturan professional tertulis yang secara tegas menyatakan apa yang benar
dan baik, dan apa yang tidak benar dan tidak baik bagi professional. Kode etik
menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus
dilakukan dan apa yang harus dihindari. Tujuan kode etik yaitu agar
professional memberikan jasa sebaik-baiknya
kepada pemakai atau nasabahnya. Dengan adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak professional.
Tiga Fungsi dari Kode Etik Profesi
·
Kode etik profesi memberikan pedoman bagi
setiap anggota profesi tentang prinsip
profesionalitas yang digariskan
·
Kode etik profesi merupakan sarana kontrol
sosial bagi masyarakat atas profesi yang
bersangkutan
·
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak
diluar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi
Seperti
yang kita telah ketahui, sepakbola merupakan sebuah cabang olahraga yang
mengedepankan kolektifitas tim dalam permainannya.Tidak bisa hanya mengandalkan
satu orang saja untuk membobol gawang lawannya.Oleh karena itu setiap pemain
harus memiliki jiwa kolektif baik didalam maupun diluar lapangan,karena sifat
ini begitu penting dan wajib dimiliki pemain. Hal itu juga yang mencerminkan
etika seorang atlet sepakbola dalam suatu pertandingan.Dengan etika yang baik
maka akan tercipta permainan yang indah ,fair-play dan jauh dari kerusuhan dan
perbuatan anarkis lainnya.Sebagai contoh
video tersebut, dimana zidane (kaos putih) menanduk materazzi (kaos
biru) dengan kepalanya. pada pertandingan final piala dunia tahun 2006. Hal itu
dikarenakan adanya saling ejek antar kedua atlet sepak bola tersebut. Atlet
sepakbola harus bermain sportif alias tak boleh berbuat curang dalam suatu
pertandingan, hal ini berkolerasi juga dengas sifat emosi pemain sehingga
melakukan hal seperti itu.
PROTES PEMAIN
PEMAIN YANG MELUDAH
Di dalam sejarah sepakbola terdapat
beberapa pelanggaran etika menurut penulis yang kerap terjadi di suatu
pertandingan.Hal pertama yakni meludah dilapangan.Kegiatan ini sebenarnya
merupakan hal yang wajar dilakukan seorang atlet sepakbola,hanya saja kurang
baik dalam sisi etika nya.Lalu yang berikutnya adalah memprotes keputusan
wasit.Keputusan disini ya pastinya yang merugikan dirinya dan timnya,seperti
mendapat tendangan pinalti atau merasa wasit berat sebelah dalam menjalankan
tugasnya. Memprotes terlalu keras kepada wasit akan menyebabkan dikeluarkannya
kartu merah atau skors bagi pemain atau denda bagi yang bersangkutan dan tim
yang dibelanya kemungkinan akan didiskualifikasi untuk
pertandingan-pertandingan berikutnya.
TEKEL YANG SANGAT KERAS
Hal lainnya semisal bersifat arogan
atau angkuh dilapangan,sifat ini sangatlah bertentangan dengan etika seorang
atlet manapun didunia ini,selain itu sifat yang satu ini sangat dibenci oleh
pemain lain. Biasanya atlet yang sudah berkelas atau memiliki skill bagus yang
sering melakukan ini,dia enggan member bola kepada rekan sesame timnya,dan
lebih memilih untuk menggiring bola sendiri sampai area lawan.Sifat ini erat
kaitannya dengan egoisme seorang pesepakbola. Selain itu juga tekel yang keras
terhadap pemain lawan, hingga menyebabkan pemain tersebut terluka dan tidak
dapat melanjutkan pertandingan.
PEMBAHASAN
Sudah
seharusnya etika dalam diri atlet pesepakbola itu ditanamkan dan dipraktikkan
dalam kehidupan,karena etika sangat erat kaitannya dengan prestasi dan kondisi
psikologis pemain atau atlit itu sendiri. Etika juga berkaitan dengan sanksi
atau denda yang akan di jatuhkan kepada pemain jika mereka melakukan
pelanggaran etika dalam suatu pertandingan,karena itu hal yang lumrah terjadi.
Kesimpulan yang dapat diambil dari tulisan ini yakni bahwa Seorang artlet dalam
cabang olahraga manapun khususnya sepakbola haruslah memiliki dan menjaga etika
baik ketika berada didalam maupun diluar lapangan,selain tentunya menjadi
image,etika juga dapat memacu prestasi dan psikologis pemain,seperti doping
yang dilakukan Maradona ketika masih menjadi pemain Argentina.Hal itu tentu
saja adalah perbuatan yang salah,dia berpikir bahwa dengan mengkonsumsi
doping,prestasi pun akan naik,tapi pada akhirnya dia harus menerima akibat dari
perbuatannya tersebut.Jadi Etika yang baik adalah kunci utama dari suksesnya
seorang atlet sepakbola untuk karir dan kehidupannya.
SUMBER