This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Monday, 22 April 2013

PENULISAN ILMIAH


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Pada zaman sekarang ini segala sesuatu sedang berkembang pesat disemua bidang,tak terkecuali dibidang teknologi informasi. Sudah banyak beredar media komunikasi seperti munculnya smartphone, selain menjadi alat komunikasi smartphone juga bisa menjadi alat hiburan seperti bermain games dan mendengarkan music melalui media player. Dulu smartphone hanya bias dimiliki oleh kalangan atas, namun sekarang smartphone sudah bisa dimiliki oleh semua kalangan dan semua masyarakat dengan harga yang sangat terjangkau.
Dizaman yang tidak menentu saat ini, terlebih para pemuda-pemudi diindonesia sudah kehilangan rasa nasionalisme untuk mau belajar mengenal dan mengetahui Sejarah serta nilai-nilai Pancasila yang ada dinegaranya sendiri. Terlebih lagi kondisi ekonomi yang tidak menentu seperti sekarang ini menjadi masalah utama bangsa ini. Universitas Gunadarma masih mengharuskan mahasiswanya menggunakan buku sebagai pedoman untuk belajar, padahal harga buku yang mahal juga tebal serta tidak inovatif menjadikan mahasiswa malas untuk membaca apalagi untuk membelinya.
Dengan melihat kenyataan tersebut ,maka dibutuhkan suatu cara untuk memberikan mahasiswanya fasilitas belajar yang murah, mudah, efisien  serta tidak terbatas dengan waktu sehingga menjadi pedoman untuk belajar.

1.2              Batasan Masalah

Penulisan Ilmiah ini hanya membatasi pembahasan yaitu mengenai pembuatan aplikasi PENDIDIKAN PANCASILA khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma Jurusan Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer & TI dengan menggunakan android 2.3(Gingerbread) .
1.3              Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dalam penulisan ini adalah untuk membuat aplikasi dalam satu matakuliah PENDIDIKAN PANCASILA untuk melengkapi materi yang sudah ada agar mahasiswa dapat memahami serta mau untuk belajar dan dapat dipelajari semenarik mungkin .

1.1              Metode Penelitian     

             Tahapan yang digunakan dalam membuat
aplikasi ini dengan menggunakan Android 2.3 adalah sebagai berikut:

a.       Perencanaan
Melakukan studi pustaka, yaitu memperoleh informasi untuk bahan   penulisan dan pembuatan aplikasi ini dari berbagai referensi dari buku serta website android.

b.      Perancangan Tampilan Aplikasi
Perancangan tampilan aplikasi dibuat dan dilakukan  sebelum penulis memulai pembuatan listing program. Perancangan tampilan dilakukan agar penulis mempunyai gambaran tentang aplikasi yang akan dibuat.

c.       Pembuatan Listing Program
Mengimplementasikan hasil rancangan ke dalam coding bahasa         pemrograman yang dipilih, yaitu java untuk Platform Android.

d.      Spesifikasi Hardware
Spesifikasi perangkat yang digunakan :

1.Spesifikasi perangkat keras (hardware) komputer yang                                             digunakan sebagai berikut :
Proccessor Intel (R) Core(TM) i3 CPU M 370 @ 2.40GHz,                          Kapasitas RAM sebesar 3 GB (2.74 GB usable).

2.Spesifikasi perangkat lunak (software) komputer yang                                              digunakan sebagai berikut :
Windows 7 Professional 32bit,  Android Developer Tools, Eclipse Platform,  Version Build: v21.1.0-569685.
                       
3.Untuk menjalankan aplikasi ini pada smartphone Android spesifikasi minimal sebagai berikut :
Processor 528 MHz ARM, RAM 192 MB, Android 2.Froyo, 5 MB storage dari internal/external memory untuk APK aplikasi   ini.

e.       Uji Coba Aplikasi

            Tahap ini adalah menguji coba aplikasi yang dibuat, apakah aplikasi dapat berjalan dengan baik atau tidak. Uji coba aplikasi ini akan dilakukan pada emulator handphone Android versi 2.3  serta beberapa tipe handphone Android lainnya.

1.2    Sistematika Penulisan

Laporan Penulisan Ilmiah ini terbagi dalam 4 (empat) bab,guna membantu memahami isi penulisan dari masing-masing bab, berikut adalah sistematika penulisan :



BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan Latar Belakang Masalah dari penulisan, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penelitian serta Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini berisi teori-teori yang berhubungan dengan judul penulisan seperti  Teori Tentang Pendidikan Pancasila, Sejarah Android.

BAB III PEMBAHASAN
     Pada bab ini akan diuraikan dengan jelas mengenai Perencanaan Aplikasi, Rancangan Tampilan, Pembuatan Aplikasi, serta Implementasi.

BAB IV PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil penulisan serta saran-saran guna menunjang keberhasilan implementasi program yang dibuat.

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1       Teori Tentang Pendidikan Pancasila

Pancasila adalah pendidikan nilai-nilai yang bertujuan membentuk sikap positif manusia sesuai dengan nilai-nila yang terkandung dalam Pancasila. Menilai berarti menimbang yaitu kegiatan manusia menghubungkan sesuatu dengan sesuatu untuk selanjutnya mengambil keputusan. Keputusan nilai dapat mengatakan “berguna atau tidak berguna, benar atau tidak benar, baik ataua tidak baik, religius atau tidak religius dan lain sebagainya. Sesuatu dikatakan mempunyai nilai apabila sesuatu itu berguna, berharga (nilai kebenaran), indah (nilai estetis), baik (nilai moral dan etis), religius (nilai agama). Notonegoro berpendapat membagi nilai menjadi 3 bagian yaitu:
a.       Nilai meteril yaitu segala sesuatu yang berguna bagi unsur manusia.
b.      Nilai vital yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan dan aktifitas.
c.       Nilai kerohanian yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.

2.1.1    Nilai-Nilai Pada Pancasila 
a.       Sila Ketuhanan Yang Maha Esa
Dengan adanya dasar Ketuhanan maka Indonesia mengakui dan percaya pada adanya Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa, yang menjadi sebab adanya manusia dan alam semesta serta segala hidup dan kehidupan di dalamnya. Dasar ini menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk Indonesia untuk memeluk agamanya/kepercayaanya, sebagaimana tercantum dalam pasal 29 UUD 1945.
b.      Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab
Internasionalisme ataupun peri kemanusiaan adalah penting sekali bagi kehidupan sesuatu bangsa dalam Negara yang merdeka dalam hubunganya dengan bangsa-bangsa lain. Manusia adalah makhluk Tuhan, dan Tuhan  tidak mengadakan perbedaan antara sesama manusia. Pandangan demikian menimbulkan pandangan yang luas, tidak terikat oleh batas-batas Negara atau bangsa sendiri, melainkan Negara harus selalu membuka pintu bagi persahabatan dunia atas dasar persamaan derajat.
c.       Sila Persatuan Indonesia 
Dengan dasar kebangsaan (nasionalisme) dimaksudkan bahwa bangsa Indonesia seluruhnya harus memupuk persatuan yang erat antara sesama warga, tanpa membeda-bedakan suku atau golongan serta berdasarkan satu tekad yang bulat dan satu cita-cita bersama. Prinsip kebangsaan itu merupakan ikatan yang erat antara golongan dan suku bangsa.
d.      Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Dasar mufakat, kerakyatan atau demokrasi menunjukan bahwa Negara Indonesia menganut paham demokrasi. Paham demokrasi berarti bahwa kekuasaan tertinggi (kedaulatan) untuk mengatur Negara dan rakyat terletak di tangan seluruh rakyat. Dalam UUD 1945 menyatakan bahwa “kedaulatan adalah di tangan rakyat dan dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Perwakilan”. Kerakyatan yang dirumuskan dalam Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut: Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Demokrasi Indonesia seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adlah demokrasi yang tercantum dalam pancasila sebagai sila ke empat dan dinamakan demokrasi pancasila. Asas demokrasi di Indonesia ialah demokrasi berdasarkan pancasila yang meliputi bidang-bidang politik, sosial dan ekonomi, serta yang dalam penyelesaian masalah-masalah nasional berusaha sejauh mungkin menmpuh jalan permusyawaratn untuk mencapai mufakat.
e.       Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia 
Dalam pidato 1 Juni 19945 ditegaskan bahwa prinsip kesejahteraan adalah prinsip tidak adanya kemiskinan di alam Indonesia Merdeka. Keadilan sosial adalah sifat masyarakat adil dan makmur, kebahagiaan buat semua orang, tidak ada  penghisapan, tidak ada penindasan, dan penghinaan, semuanya bahagia, cukup sandang dan pangan. Sila ini secara bulat berarti bahwa setiap rakyat Indonesia mendapat perlakuan yang adil dalam bidan hukum, politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.

2.2       Sejarah Android
Android adalah sistem operasi  yang berbasis Linux untuk telepon seluler seperti telepon pintar dan komputer tablet. Android menyediakan platform terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri untuk digunakan oleh bermacam peranti bergerak. Awalnya, Google Inc.membeli Android Inc., pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk ponsel. Kemudian untuk mengembangkan Android, dibentuklah Open Handset Alliance, konsorsium dari 34 perusahaan peranti keras, peranti lunak, dan telekomunikasi, termasuk GoogleHTCIntelMotorola,QualcommT-Mobile, dan Nvidia.
Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan standar terbuka pada perangkat seluler. Di lain pihak, Google merilis kode–kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan standar terbuka perangkat seluler.Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi Android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services(GMS) dan kedua adalah yang benar–benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).
Pada Juli 2005, Google bekerjasama dengan Android Inc., perusahaan yang berada di Palo AltoCalifornia Amerika Serikat. Para pendiri Android Inc. bekerja pada Google, di antaranya Andy RubinRich MinerNick Sears, dan Chris White. Saat itu banyak yang menganggap fungsi Android Inc. hanyalah sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. 


BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pancasila
Secara arti kata pancasila mengandung arti, panca yang berarti lima “lima” dan sila yang berarti “dasar”. Dengan demikian pancasila artinya lima dasar.Tetapi di sini pengertian pancasila berdasarkan sejarah pancasila itu sendiri.
Apabila kita berbicara tentang UUD 1945. maka yang dimaksud ialah Konstitusi (UUD) yang disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut pada tanggal 18 Agustus 1945 yang diumumkan dalam Berita Republik Indonesia Tahun 1946 No. 7 halaman 45-48, yang terdiri atas :
1        Pembukaan (Preambule) yang meliputi 4 alinea ;
2        Batang Tubuh atau isi UUd 1945, yang meliputi;
3        Penjelasan
Dalam penjelasan resmi pembukaan UUD 1945 disebutkan bahwa dalam Pembukaan UUD 1945 terkandung empat pokok-pokok pikiran sebagai berikut :
1        Negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah       Indonesia berdasar atas Persatuan;
2        Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia;
3        Negara Indonesia adalah Negara yang berkedaulatan rakyat dan berdasar atas kerakyatan dan permusyawaratan/perwakilan;
4        Negara Indonesia berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.
Khusus bagian/alinea ke -4 dari pembukaan UUD 1945 adalah merupakan asas pokok Pemebentukan pemerintah Negara Indonesia. Isi bagian ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 itu dibagi ke dalam 4 hal:
1.    Tentang hal tujuan Negara iondonesia, tercantum dalam kalimat “Kemudian dari pada itu dan seluruh tumpah darah indinesia, yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2.   Memajukan kesejahteraan rakyat;
3.   Mencerdaskan kehidupan bangsa;
4.   Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. 
Sehari setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, naskah politik yang bersejarah itu dijadikan Rancangan Pembukaan UUD sebagai bahan pokok dan utama bagi penyusunan/penetapan Pembukaan (Preambule) UUD yang akan ditetakan itu. Naskah politik yang bersejarah yang disusun pada tanggal 22 Agustus 1945 itu, di kemudian hari oleh Mr. Muhamad Yamin dalam pidatonya di depan siding Badan Penyelidik Persiapan Kemerdekaan (BPPK) pada tanggal 11 Juni 1945 dinamakan “Piagam Jakarta” dan baru beberapa tahun kemudian dimuat dalam bukunya yang berjudul Prokalmasi dan Konstitusi pada tahun 1951. Dalam naskah politik yang di sebut dengan Piagam Jakarta 22 Juni 1945 inilah untuk pertama kali dasar falsafah Negara pancasila ini dicantumkan secara tertulis, setelah diusulkan oleh Ir. Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945. Adapun besar arti pentingnya Pembukaan Undang-Undang Dasar itu ialah karena pada aline ke 4 itu tercantum ketentuan pokok yang bersifat fundamental, yaitu dasar falsafah Negara Republik Indonesia. Maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada:
1. Ketuhanan Mang Maha Esa,
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab,
3. Persatuan Indonesia,
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan,
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Kelima dasar ini tercakup dalam satu nama/istilah yang amat penting bagi kita bangsa Indonesia yaitu pancasila. Istilah atau perkataan pancasila ini memang tidak tercantum dalam Pembukaan maupun dalam Batang Tubuh UUD 1945. Di alinea ke 4 dari Pembukaan UUD 1945 hanyalah disebutkan bahwa, Negara Republik Indonesia berdasarkan kepada lima prinsip atau asas yang tersebut di atas, tanpa menyebutkan pancasila. Bahwa kelima prinsip atau dasar tersebut adalah pancasila, kita harus menafsirkan sejarah (maupun penafsiran sistematika) yakni menghubungkanya dengan sejarah lahirnya pencasila itu sendiri pada tanggal 1 Juni 1945, seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Berkenaan dengan perkataan pancasila, menurut Prof. Mr. Muhamad Yamin (Pembahasan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia)

BAB IV
PENUTUP
A.      Kesimpulan
Pancasila adalah dasar Negara Republik Indonesia, ideologi Negara Indonesia, sekaligus menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. “Makalah PKn Pancasila” Maka manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kengaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengalaman Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.
Di dalam Pancasila terkandung nilai-nilai luhur, ajaran-ajaran moral yang kesemuanya itu meruapakan penjelmaan dari seluruh jiwa manusia Indonesia. Menyadari bahwa untuk kelestarian nilai-nilai pancasila itu perlu diusahakan secara nyata dan terus-menerus pengahayatan dan pengamalan nila-nilai luhur yang terkandung di dalamnya, oleh sebab itu setiap warga Negara Indonesia, penyelenggara Negara, serta lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan baik di pusat maupun di daerah harus sama-sama mengamalkan nilai-nilai Pancasila demi kelestarianya.







MASALAH MAKNA PENALARAN DEDUKTIF



Pengertian Penalaran
Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.
Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut dengan konklusi (consequence). Hubungan antara premis dan konklusi disebut konsekuensi.
Metode Dalam Menalar
Ada dua jenis metode dalam menalar yaitu induktif dan deduktif.
a.       Metode induktif
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti. Generalisasi adalah bentuk dari metode berpikir induktif.
Contoh:
a.       Jika dipanaskan, besi memuai.
b.      Jika dipanaskan, tembaga memuai.
c.       Jika dipanaskan, emas memuai.
d.      Jika dipanaskan, platina memuai.
e.        Jika dipanaskan, logam memuai.
f.        Jika ada udara, manusia akan hidup.
g.       Jika ada udara, hewan akan hidup.
h.      Jika ada udara, tumbuhan akan hidup.
i.          Jika ada udara mahkluk hidup akan hidup.
b.     Metode deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Konsep Dan Simbol Penalaran
Penalaran juga merupakan aktivitas pikiran yang abstrak, untuk mewujudkannya diperlukan simbol. Simbol atau lambang yang digunakan dalam penalaran berbentuk bahasa, sehingga wujud penalaran akan akan berupa argumen.
Kesimpulannya adalah pernyataan atau konsep adalah abstrak dengan simbol berupa kata, sedangkan untuk proposisi simbol yang digunakan adalah kalimat (kalimat berita) dan penalaran menggunakan simbol berupa argumen. Argumenlah yang dapat menentukan kebenaran konklusi dari premis.
Berdasarkan paparan di atas jelas bahwa tiga bentuk pemikiran manusia adalah aktivitas berpikir yang saling berkait. Tidak ada ada proposisi tanpa pengertian dan tidak akan ada penalaran tanpa proposisi. Bersama – sama dengan terbentuknya pengertian perluasannya akan terbentuk pula proposisi dan dari proposisi akan digunakan sebagai premis bagi penalaran. Atau dapat juga dikatakan untuk menalar dibutuhkan proposisi sedangkan proposisi merupakan hasil dari rangkaian pengertian.
Syarat-Syarat Kebenaran Dalam Penalaran
Jika seseorang melakukan penalaran, maksudnya tentu adalah untuk menemukan kebenaran. Kebenaran dapat dicapai jika syarat – syarat dalam menalar dapat dipenuhi.
·         Suatu penalaran bertolak dari pengetahuan yang sudah dimiliki seseorang akan sesuatu yang memang benar atau sesuatu yang memang salah.
·         Dalam penalaran, pengetahuan yang dijadikan dasar konklusi adalah premis. Jadi semua premis harus benar. Benar di sini harus meliputi sesuatu yang benar secara formal maupun material. Formal berarti penalaran memiliki bentuk yang tepat, diturunkan dari aturan – aturan berpikir yang tepat sedangkan material berarti isi atau bahan yang dijadikan sebagai premis tepat.


PENGERTIAN DEDUKTIF DAN ISTILAH

Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif yaitu adalah cara berpikir dengan berdasarkan suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan.
Macam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:
Di dalam penalaran deduktif terdapat entimen dan 3 macam silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis dan silogisme alternatif sebagai berikut :
1.      Silogisme Kategorial                                                 
Silogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris. Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkan premis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.
Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:
Premis umum : Premis Mayor (My)
Premis khusus : remis Minor (Mn)
Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, dan predikat simpulan disebut term minor.
Contoh:
Contoh silogisme Kategorial:
My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTA
Mn : Saya adalah mahasiswa
K    : Saya lulusan SLTA
2.      Silogisme Hipotesis
Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.
Contoh :
My : Jika tidak ada makanan, manusia akan kelaparan.
Mn : Makanan tidak ada.
K : Jadi, Manusia akan Kelaparan.
3.      Silogisme Alternatif
Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
My : Kakak saya berada di Bandung atau Jakarta.
Mn : Kakak saya berada di Bandung.
K : Jadi, Kakak saya tidak berada di Jakarta.
Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh:
        Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.
        Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.


ISTILAH-ISTILAH:

1.      PROPOSISI adalah “pernyataan dalam bentuk kalimat yang memiliki arti penuh, serta mempunyai nilai benar atau salah, dan tidak boleh kedua-duanya”.
Maksud kedua-duanya ini adalah dalam suatu kalimat proposisi standar tidak boleh mengandung 2  pernyataan benar dan salah sekaligus.

Rumus ketentuannya :
Q +  S  +  K  +  P
Keterangan :
Q : Pembilang / Jumlah
(ex: sebuah, sesuatu, beberapa, semua, sebagian, salah satu, bilangan satu s.d. tak terhingga)
Q boleh tidak ditulis, jika S (subjek) merupakan nama dan subjek yang pembilangnya sudah jelas berapa jumlahnya :
a.       Nama (Pram, Endah, Ken, Missell, dll)
b.      Singkatan (PBB, IMF, NATO, RCTI, ITC, NASA, dll)
c.       Institusi (DPRD, Presiden RI, Menteri Keuangan RI, Trans TV, Bank Mega, Alfamart, Sampurna, Garuda Airways, dll)
S : Subjek adalah sebuah kata atau rangkaian beberapa kata untuk diterangkan atau kalimat yang dapat berdiri sendiri (tidak menggantung).
K : Kopula, ada 5 macam : Adalah, ialah, yaitu, itu, merupakan.
P : Kata benda (tidak boleh kata sifat, kata keterangan, kata kerja).

Contoh :
Gedung MPR terletak 500 meter dari jembatan Semanggi.
Jawaban :
Cari P (kata bendanya dulu) : Gedung MPR atau Jembatan Semanggi,
Pasang K (kopula) yang cocok : adalah
Bentuk S (subjek) yang relevan : (lihat contoh)
Cari bentuk Q – nya yang sesuai.
Benar :
Sebuah + gedung yang terletak 500 meter dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.
Salah
500 meter + dari jembatan Semanggi + adalah + gedung MPR.

2.      EVIDENSI adalah semua fakta yang ada,semua kesaksian,semua informasi atau autoritas yang dihubungkan untuk membuktikan suatu kebenaran , fakta dalam kedudukan sebagai evidensi tidak boleh di cmpur-campurkn dengan apa yang dikenal sebagai pernyataan atau penegasan, dalam wujud yang paling rendah evidensi itu berbentuk data atau informasi . Yang dimaksud data atau informasi adalah bahan yang diperoleh dari suatu sumber tertentu.  

3.      PENARIKAN KONKLUSI atau inferensi ialah proses mendapatkan suatu proposisi yang ditarik dari satu atau lebih proposisi, sedangkan proposisi yang diperoleh harus dibenarkan oleh proposisi (proposisi) tempat menariknya. Proposisi yang diperoleh itu disebut konklusi.
Penarikan konklusi ini dilakukan denga dua cara yaitu induktif dan deduktif. Pada induktif, konklusi harus lebih umum dari premis (premisnya), sedangkan pada deduktif, konklusi tidak mungkin lebih umum sifatnya dari premis (premisnya). Atau dengan pengertian yang popular, penarikan konklusi yang induktif merupakan hasil berfikir dari soal-soal yang khusus membawanya kepada kesimpulan-kesimpulan yang umum. Sebaliknya, penarikan konklusi yang deduktif yaitu hasil proses berfikir dari soal-soal yang umum kepada kesimpulan-kesimpulan yang khusus.
Penarikan suatu konklusi deduktif dapat dilakukan denga dua cara yaitu secara langsungdan tidak langsung. Penarikan konklusi secara langsung dilakukan jika premisnya hanya satu buah. Konklusi langsung ini sifatnya menerangkan arti proposisi itu. Karena sifatnya deduktif, konklusi yang dihasilkannya tidak dapat lebih umum sifatnya dari premisnya. Penarikan konklusi secara tidak langsung terjadi jika proposisi atau premisnya lebih dari satu. Jika konklusi itu ditarik dari dua proposisi yang diletakan sekaligus, maka bentuknya disebutsilogisme (silogisme ini akan dibahas pada bab khusus).

Contoh - Contoh Paragraf Deduktif – Induktif


Paragraf deduktif - induktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum disusul dengan pernyataan yang bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum. Letak kalimat utama paragraf ini ada di awal dan akhir paragraf. Pola paragraf ini adalah umum - khusus - umum. Kalimat utama yang ada di akhir paragraf bersifat penegasan kembali dengan susunan yang agak berbeda.
Berikut ini adalah contoh-contoh paragraf deduktif - induktif :
# Contoh 1
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor resiko yang paling besar seseorang untuk menderita penyakit jantung kororner. Sebenarnya banyak faktor yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya kolesterol, tetapi yang dianggap paling besar perannya dalam masalah tersebut adalah tingginya konsumsi lemak serta kandungan konsumsi asam lemaknya. Dalam hal ini, minyak goreng merupakan sumber utama lemak yang tidak baik. Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.


# Contoh 2
Siswa kelas VI belajar untuk menghadapi ujian dua bulan yang akan datang. Mereka sangat berkonsentrasi pada pelajaran yang diberikan oleh Ibu guru. Tampak situasi kelas lebih tenang. Keteangan kelas mereka bukan berarti sunyi dan sepi, tetapi suasana kelas mereka hidup, yaitu timbulnya tanya jawab tentang pelajaran yang sedang dibahas. Suasana yang hidup ini benar-benar membangkitkan semangat guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Juga suasana yang hidup itu menimbulkan kesungguhan para siswa dalam belajar. Suasana giat belajar itu dilakukan dan diciptakan siswa kelas VI dalam menghadapi ujian yang sudah diambang pintu


# Contoh 3
Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945


# Contoh 4
Di dalam memutuskan suatu kebijakan, presiden sebagai kepala negara dan sebagai kepala pemerintahan sangat membutuhkan pertimbangan dan nasehat dari seseorang atau sekelompok orang. Tujuannya ialah agar kebijakan yang diputuskannya sesuai dengan prinsip hukum, demokrasi, pemerintahan yang baik untuk mencapai tujuan negara. Para pendiri bangsa ini menyadari akan kebutuhan presiden mengenai hal itu. Oleh karena itu, Undang - Undang Dasar kitamengamanatkan untuk emmbentuk suatu dewan yang bertugas untuk itu. Yang penting adalah kebutuhan presiden akan pertimbangan dan nasehat dari pihak lain dapat terpenuhi sehingga ia tidak menyalahi peraturan yang ada.


# Contoh 5
Peningkatan taraf pendidikan para petani sama pentingnya dengan usaha peningkatan taraf hidup. Petani berpendidikan cukup dapat mengubah sistem pertanian tradisional, misalnya bercocok tanam hanya memenuhi kebutuhan pangan, menjadi petani yang produktif. Petani yang berpendidikan cukup, mampu memberikan umpan balik yang setimpal terhadap gagasan-gagasan yang dilontarkan perencana pembangunan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. itulah sebabnya peningkatan taraf pendidikan para petani dirasakan sangat mendesak.

Pemecahan Masalah

Logika dan penalaran selalu terkait dengan istilah problem solving dan critical thinking. Saat kita berhadapan dengan masalah, teka-teki, atau dilema, kita akan mencoba untuk mencari solusi yang beralasan. Langkah pertama dalam dalam memecahkan permasalahan (solving problem) adalah untuk memberikan definisi masalah secara jelas. Langkah ini seperti tidak melakukan apa-apa, namun, ini menjadi awal bagi tindakan yang terarah tepat menuju penyelesaian permasalahan. Selalu tanyakan tentang, "apa yang sebenarnya harus dilakukan?" Sebelum kita dapat menyelesaikan masalah, tentu kita harus memahami pertanyaan ini. Begitu permasalahan telah didefinisikan, semua informasi yang relevan terhadapnya harus dikumpulkan, diorganisasikan, dan di analisis. Dalam analisis ini kita membandingkan pula dengan penyelesaian yang sebelumnya diketahui. Apakah sama? Bagaimana bisa berbeda? Apakah solusi sebelumnya dapat diaplikasikan? Jika sesuai, buatlah skema permasalahan; representasi visual sering memberikan wawasan interpretasi petunjuk.
Sebelum menggunakan rumus atau sebuah metode, tentukan bahwa metode tersebut relevan terhadap situasi yang ada. Sebuah kesalahan umum bahwa kita sering menggunakan solusi pada tempat yang tidak tepat. Bila sebuah metode pernah digunakan dengan keberhasilan, gunakan kembali, bila tidak, cari penyelesaian standar yang memungkinkan dikembangkannya metode lain yang lebih kreatif. Jangan pernah mengkhawatirkan untuk mencoba sesuatu yang baru. "Bagaimana jika kita mencoba ini..?" mungkin memberikan inspirasi solusi yang unik.


Deduktif Reasoning
Saat permasalahan telah didefinisikan dan di analisis. Kita mungkin dapat memberikan kategori tertentu pada permasalahan tersebut, hal ini mungkin memberikan pengetahuan tentang solusi umum yang bisa digunakan. Singkatnya, ketika ditanyakan solusi untuk persamaan 
, kita mengetahui bahwa ini adalah persamaan berorde dua (sering disebut persamaan kuadrat). Kita bisa mengubahnya dalam bentuk standardan menggunakan Rumus abc untuk menyelesaikannya.

Logika deduktif dan struktur formal logika telah dipelajari selama bertahun-tahun, ribuan tahun. Salah satu Ilmuwan Logika kuno, dan yang paling terkenal, adalah Aristoteles (384 - 322 S.M). Dia adalah murid dari filsuf terkenal Plato dan merupakan guru dari Alexander agung, penjelajah daratan dari Yunani sampai India. Filosofi Aristoteles sangat berpengaruh, pengaruhnya mencapai Gereja Katolik yang dibawa oleh St. Thomas Aquinas, bahkan mempengaruhi filosofi modern. Selama berabad--abad, Logika yang dikembangkan Aristoteles menjadi bagian dari studi pengacara dan politik dan digunakan untuk membedakan argumen yang valid dan yang tidak.

Untuk Aristoteles, logika merupakan alat yang diperlukan dalam semua penyelidikan/penelitian, dan silogisme merupakan hasil dari semua buah pemikiran. Silogisme adalah sebuah argumen yang dibentuk oleh dua pernyataan yang disebut premis (premis mayor dan premis minor), yang diikuti dengan sebuah kesimpulan atau konklusi. Untuk semua premis yang diberikan, jika kesimpulan dalam argumen terjamin (dalam pengertian tidak ditemukan suatu sanggahan dengan cara bagaimanapun), argumen tersebut valid. Jika kesimpulan tidak terjamin (dalam pengertian minimal terdapat satu sanggahan yang tidak membenarkan kesimpulan), argumen tersebut tidak valid.

Salah satu silogisme populer Aristoteles adalah sebagai berikut:

1. Semua pria meninggal
2. Socrates adalah seorang pria
----------------------------------------------
Maka, Socrates meninggal

Mayor premis yang diaplikasikan pada minor premis menyebabkan kesimpulan yang tak terbantahkan, maka argumen tersebut valid. Catat bahwa logika deduktif yang digunakan dalam contoh 1 memiliki struktur yang sama dengan silogisme Aristoteles tentang Socrates.

1. Semua persamaan orde dua dalam satu variabel dapat diselesaikan dengan rumus abc.
2. X^2=2x+1 adalah persamaan orde dua dalam satu variabel.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Maka, X^2=2x+1 dapat diselesaikan menggunakan rumus abc.
Semua silogisme tersebut dapat dituliskan secara umum dalam:

1. Jika A, maka B
2. X adalah A
-----------------------------
Maka, X adalah B

Logika deduktif ini sangat tepat diaplikasikan menggunakan diagram Venn. Valid dan tidak valid sering disalah artikan dengan benar dan tidak benar. Perhatikan contoh berikut ini.

1. Semua doctor laki-laki
2. Ibuku seorang doctor
--------------------------------------
Maka, Ibuku laki-laki

Argumen diatas merupakan argumen yang valid. Namun, argumen yang valid tidak menunjukan kesimpulan yang benar. Seorang ibu tidak mungkin laki-laki! Validitas dan kebenaran tidak memiliki pengertian yang sama. Argumen dikatakan valid bila konklusi yang dihasilkan tak terbantahkan berdasarkan premis yang diberikan. Di sini tidak dikatakan tentang kebenaran premis yang diberikan. Karena itu, dalam menentukan validitas argumen, kita tidak sedang menentukan apakah kesimpulan yang diambil benar atau tidak. Argumen dikatakan valid bila dari premis yang diberikan, konklusi yang diperoleh logis. Memang benar, bila premis yang diberikan pada argumen yang valid bernilai benar, konklusi yang diperoleh juga bernilai benar.

Perhatikan contoh lain berikut ini.

1. Semua artis adalah aktivis politik
2. Tantowi Yahya adalah aktivis politik
----------------------------------------------------------------
Maka, Tantowi Yahya adalah seorang artis

Sekilas kesimpulan tersebut terlihat valid. Hal ini karena kita semua tahu bahwa Tantowi Yahya adalah seorang artis. Namun, bila kita melakukan analisa, kesimpulan itu tidak diperoleh secara logis. Premis pertama menunjukkan bahwa ada sebagian aktivis politik adalah seorang artis, yang berarti ada sebagian lain yang bukan artis. Premis kedua adalah pernyataan spesifik bahwa Tantowi Yahya adalah seorang aktivis politik. Tantowi Yahya bisa saja seorang artis, tetapi bisa saja bukan (terlepas dari pengetahuan umum) berdasarkan premis. Maka kesimpulan yang diperoleh tidak logis, karena adanya kemungkinan Tantowi Yahya bukan artis menyebabkan argumen ini tidak valid. Namun, argumen yang dikatakan tidak valid tidak berarti mengatakan bahwa kesimpulan yang diambil salah, sebagai bukti, Kita semua tahu bahwa Tantowi Yahya adalah seorang artis. Jadi Pernyataan kesimpulan dalam argumen diatas memang bernilai benar, namun, berdasarkan premis, argumen tersebut bukanlah argumen yang valid.

Contoh-Contoh Penalaran Deduktif
Penalaran Deduktif
Dalam suatu penalaran deduktif, ada ide-ide yang telah dirumuskan dalam kalimat dan diatur dengan ide yang bersifat umum (premis mayor), diletakkan pada bagian awal dan diikuti dengan ide yang bersifat khusus. Penataan ini dapat direalisasikan dengan menampilkan kalimat pada awal, kemudian dilanjutkan dengan kalimat penjelas. Penjelas (ide penunjang) dapat berupa bukti, contoh : ilustrasi, data statistik, perincian dan sebagainya. Bukti dapat diambil dari hasil pegamatan observasi atau hasil penelitian. Dalam penalaran deduktif, kalimat topik yang berisi ide pokok ditempatkan di awal.


Contoh penalaran deduktif :
§  Mendengarkan musik dapat menenangkan jiwa. Dalam penelitian ilmiah telah dibuktikan bahwa mendengarkan musik itu dapat menenagkan pikiran manusia dari berbagai macam masalah yang sedang dihadapinya. Dengan mendengarkan musik manusia dapat mengurangi masalah yang dipikirkan. Beban berat masalah yang dialami menjadi berkurang sehingga seseorang dapat memecahkan masalah dengan akal sehatnya. Berdasarkan penelitian tentang mendengarkan musik dapat disimpulkan bahwa orang yang suka mendengarkan musik pada umumnya lebih tidak ada beban dan selalu senang.
Penarikan simpulan penalaran deduktif dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung, seperti :
-          Secara langsung
Penarikan simpulan secara langsung dapat dilakukan dengan satu premis.
Contoh :
§  Tidak seekorpun burung adalah bebek.
-          Secara tidak langsung
Penarikan simpulan secara tidak langsung dapat dilakukan dengan dua premis. Premis pertama bersifat umum dan premis kedua bersifat khusus.
Beberapa jenis penalaran deduktif :
-          Silogisme kategorial
Suatu silogisme yang terdiri dari tiga proposisi, dua proposisi merupakan premis dan satu proposisi merupakan simpulan. Premis khusus disebut premis minor. Simpulan terdapat subjek dan predikat.
Contoh :
§  Semua atlet berolahraga
§  Semua pelari adalah atlet
§  Jadi, semua pelari berolahraga
-          Silogisme hipotesis
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berproposisi kondisional hipotesis.
Contoh :
§  Jika motor di gas, motor akan berjalan
§  Motor di gas
§  Jadi, motor berjalan
-          Silogisme alternatif
Suatu silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berupa proposisi alternatif. Jika premis minornya membenarkan salah satu alternatif, maka simpulannya akan menolak alternatif yang lain.
Contoh :
§  Dia adalah seorang pembalap atau pencuri
§  Dia seorang pembalap
§  Jadi, dia bukan seorang pencuri
-          Entimen
Suatu silogisme yang tidak mempunyai premis mayor karena premis mayor itu sudah diketahui secara umum, yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.
Contoh :
§  Semua penyanyi adalah orang terkenal
§  Ariel adalah seorang penyanyi
§  Jadi, Ariel adalah orang terkenal
-          Penalaran Deduktif

SUMBER