Thursday, 14 November 2013

MANAJEMEN DATA TELEMATIKA


MANAJEMEN DATA TELEMATIKA


PENDAHULUAN

Manajemen data melibatkan semua disiplin yang berhubungan dengan manajemen data sebagai sumber daya yang berguna. Definisi resmi dari DAMA (Inggris: Demand Assigned Multiple Access) adalah "manajemen data adalah pengembangan dan penerapan arsitektur, kebijakan, praktik, dan prosedur yang secara benar menangani siklus hidup lengkap data yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan." Definisi ini cukup luas dan mencakup sejumlah profesi yang tidak bersentuhan langsung secara teknis dengan aspek tingkat rendah manajemen data seperti manajemen basis data relasional.

MATERI

Pengertian dan Tujuan Manajemen Data
Manajemen Data adalah bagian dari manajemen sumber daya informasi yang mencakup semua kegiatan yang memastikan bahwa data:
·         Data Akurat

·         Up to Date (Mutakhir)

·         Aman

·         Tersedia bagi pemakai (user)

Kegiatan manajemen data mencakup :
·         Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dikumpulkan dan dicatat dalam suatu formulir yang disebut dokumen sumber yang berfungsi sebagai input bagi system.
·         Integritas dan Pengujian
Data tersebut diperiksa untuk meyakinkan konsistensi dan akurasinya berdasarkan suatu peraturan dan kendala yang telah ditentukan sebelumnya.

·         Penyimpanan
Data disimpan pada suatu medium, seperti pita magnetic atau piringan magnetic.
·         Pemeliharaan
Data baru ditambahkan, data yang ada diubah, dan data yang tidak lagi diperlukan dihapus agar sumberdaya data (berkas) tetap mutakhir.
·         Keamanan
Data dijaga untuk mencegah penghancuran, kerusakan atau penyalahgunaan.
·         Organisasi
Data disusun sedemikian rupa untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai.

·         Pengambilan
Data tersedia bagi pemakai.

PENGERTIAN CLIENT-SERVER
Client/Server dapat diartikan sebagai kemampuan komputer untuk meminta layanan request data kepada komputer lain. Setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diminta oleh client dapat diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperi misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL Server.

KARAKTERISTIK CLIENT-SERVER
Client dan Server merupakan item proses (logika) terpisah yang bekerja sama pada suatu jaringan komputer untuk mengerjakan suatu tugas:

·         Service : Menyediakan layanan terpisah yang berbeda

·         Shared resource : Server dapat melayani beberapa client pada saat yang sama dan mengatur pengaksesan resource .

·         Asymmetrical Protocol : antara client dan server merupakan hubungan one-to-many. Client memulai komunikasi dengan mengirim request ke server. Server menunggu permintaan dari client. Kondisi tersebut juga memungkinkan komunikasi callback.

·         Transparency Location : proses server dapat ditempatkan pada mesin yang sama atau terpisah dengan proses client. Client/server akan menyembunyikan lokasi server dari client.

·         Mix-and-match : tidak tergantung pada platform

·         Message-based-exchange : antara client dan server berkomunikasi dengan mekanisme pertukaran message.

·         Encapsulation of service : message memberitahu server apa yang akan dikerjakan

·         Scalability : sistem C/S dapat dimekarkan baik vertical maupun horisontal

·         Integrity : kode dan data server diatur secara terpusat, sedangkan pada client tetap pada komputer tersendiri.

·         Characteristics of a client

§   Initiates requests

§          Waits for and receives replies

§   Usually connects to a small number of servers at one time

§   Typically interacts directly with end-users using a graphical user interface

·         Characteristics of a server

§          Passive (slave)

§         Waits for requests from clients

§         Upon receipt of requests, processes them and then serves replies

§   Usually accepts connections from a large number of clients

§   Typically does not interact directly with end-users



KEUNTUNGAN CLIENT-SERVER
·         Client-server mampu menciptakan aturan dan kewajiban komputasi secara terdistribusi.

·         Mudah dalam maintenance. Memungkinkan untuk mengganti, memperbaiki server tanpa mengganggu client.

·         Semua data disimpan di server Server dapat mengkontrol akses terhadap resources, hanya yang memiliki autorisasi saja.

·         Tempat penyimpanan terpusat, update data mudah. Pada peer-to-peer, update data sulit

·         Mendukung banyak clients berbeda dan kemampuan yang berbeda pula.

KELEMAHAN CLIENT-SERVER
·         Traffic congestion on the network, jika banyak client mengakses ke server secara simultan, maka server akan overload

·         Berbeda dengan P2P network, dimana bandwidthnya meningkat jika banyak client merequest. Karena bandwidth berasal dari semua komputer yang terkoneksi kepadanya.

·         Pada client-server, ada kemungkinan server fail.

·         Pada P2P networks, resources biasanya didistribusikan ke beberapa node sehingga masih ada node yang dapat meresponse request.

ARSITEKTUR CLIENT/SERVER
·         Menggunakan LAN untuk mendukung jaringan PC

·         Masing-masing PC memiliki penyimpan tersendiri

·         Berbagi hardware atau software


ARSITEKTUR FILE SERVER
·         Model pertama Client/Server

·         Semua pemrosesan dilakukan pada sisi workstation

·         Satu atau beberapa server terhubungkan dalam jaringan

·         Server bertindak sebagai file server

·         File server bertindak sebagai pengelola file dan memungkinkan klien mengakses file tersebut

·         Setiap klien dilengkapi DBMS tersendiri

·         DBMS berinteraksi dengan data yang tersimpan dalam bentuk file pada server

·         Aktivitas pada klien:
      Ø Meminta data
      Ø Meminta penguncian data

·         Tanggapan dari klien :
      Ø Memberikan data

·         Mengunci data dan memberikan statusnya

BATASAN FILE SERVER
·         Beban jaringan tinggi karena tabel yang diminta akan diserahkan oleh file server ke klien melalui jaringan

·         Setiap klien harus memasang DBMS sehingga mengurangi memori

·         Klien harus mempunyai kemampuan proses tinggi untuk mendapatkan response time yang bagus

·         Salinan DBMS pada setiap klien harus menjaga integritas databasse yang dipakai secara bersama-sama ð tanggung jawab diserahkan kepada programmer

ARSITEKTUR DATABASE SERVER
·         Klien bertanggung jawab dalam mengelola antar muka pemakai (mencakup logika penyajian data, logika pemrosesan data, logika aturan bisnis).

·         Database server bertanggung jawab pada penyimpana, pengaksesan, dan pemrosesan database.

·         Database serverlah yang dituntut memiliki kemampuan pemrosesan yang tinggi

·         Beban jaringan menjadi berkurang

·         Otentikasi pemakai, pemeriksaan integrasi, pemeliharaan data dictionary dilakukan pada database server

·         Database server merupakan implementasi dari two-tier architecture

APPLICATION ARCHITECTURES
·         Two-tier architecture: Contoh – program klien menggunakan ODBC/JDBC untuk berkomunikasi dengan database

·         Three-tier architecture: Contoh aplikasi berbasis Web

PEMBAHASAN

Menurut saya manajemen data dapat ditafsirkan sebagai proses pengelolaan data sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi tentang suatu kegiatan sehingga dapat dipastikan bahwa data itu akurat, mutakhir, dan aman. Clinet/server setiap instance dari komputer yang meminta layanan disebut sebagai client, sedangkan setiap instance yang menyediakan layanan disebut sebagai server. Data yang diambil dari database pada sisi server yang sering disebut database server, seperti misalnya MySQL, PostgreSQL, Oracle, atau SQL server.

REFERENSI






0 comments:

Post a Comment